Reincarnation Of The Strongest Sword God - Chapter 3
Chapter 3 – Lonely Snow
Translator : Wabbaj4ck
Shi Feng Berjalan menuju Balai kota melewati jalanan yang dipenuhi banyak orang.
Jalanan-jalanan kecil kini dipenuh dengan player. Mereka sedang berbicara dengan NPC, mencoba untuk mendapatkan Quest. Ini merupakan situasi yang biasanya dirasakan apabila sedang berada di market.
Namun sayangnya, mendapatkan Quest di God’s Domain tidaklah mudah. Alasan utamanya adalah para NPC memiliki kecerdasan yang tinggi, membuat mereka bisa melakukan pembicaran satu sama lain. Para player juga harus memperhatikan apa yang mereka katakan jika mereka tidak ingin membuat NPC membenci mereka. Dan disitu terdapat banyak sekali player. mendapatkan Quest normal sangatlah susah.
10 menit setelah God’s Domain dibuka, tidak ada satupun player di Red Leaf Town yang berhasil mendapatkan Quest.
Berkat Reinkarnasi, Shi Feng memiliki keuntungan yang sangat besar. Dia tidak hanya mendapatkan Quest normal, namun Quest Unik juga. Walaupun agak sedikit susah. Meski begitu hadiah yang ditawarkan tidaklah main-main. Bahkan para pemain Top-tier yang telah bermain game ini selama seminggu bisa ngiler bila melihat hadiahnya.
Sebagai seseorang yang bereinkarnasi, Shi Feng memiliki pengalaman untuk membimbing 1000 pasukan ketika dia berada di dalam Workshop Shadow. Mereka bahkan membangun 10 Kota. Jadi informasi yang kini dia punya berbanding jauh dengan para player biasa. Apalagi informasi tentang teknik level up dan mendapatkan uang. Itu adalah hal krusial bagi Workshop yang memiliki ribuan anggota apabila mereka ingin menambah kekuatan mereka.
Sekarang setelah dia bereinkarnasi dan bermain game ini lagi, Shi Feng ingin menggunakan informasi ini demi keuntungan pribadinya. Semuanya demi membentuk fondasi untuk rencana kedepannya. Jadi, tentu saja dia tidak akan mengikuti cara player lain, membuang-buang waktu di jalanan henya demi sebuah Quest normal. Dan dia juga tidak ingin mengikuti para player hebat, yang menggunakan teknik hebatnya untuk membunuh monster dihutan, karena sekarang, mungkin jumlah player lebih banyak daripada monster yang muncul dihutan.
Shi Feng mau menghindari semua player tersebut. Maka dari itu dia memilih untuk mengambil Quest Unik yang memiliki tingkat kesulitan yang tak masuk akal.
Bagaimanapun, untuk menyelesaikan Quest ini dia membutuhkan uang, dan itu sesuatu yang sangat dia butuhkan.
Setiap player diberikan 10 koin tembaga ketika baru saja mulai. Walaupun itu tidak cukup untuk mebeli senjata dan perlengkapan lainnya, tapi untuk membeli item yang dapat memulihkan HP dan MP sudahlah cukup.
Ketika Shi Feng sampai di depan bangunan Balai kota yang bertingkat 2, dia dipertemukan dengan ratusan player yang sedang mengantri panjang.
Di dalam game manapun, Kepala Desa atau Walikota selalu saja memiliki Quest Bagi para player. Dan tentu saja, tidak ada player yang mau melewatkan kesempatan ini.
“Hey pendatang baru, Antri di belakang jika kau tidak ingin ada masalah,” dari barisan panjang tadi, seorang yang berpenampilan sederhana nan tulus menatap ke arah Shi Feng.
“Aku datang kemari tidak untuk mengambil Quest.” Shi Feng berkata acuh seraya melihat ke arah panjangnya barisan tadi.
Dibandingkan tempat yang lain, tempat ini sangat teratur dan efisien. Walaupun membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan Quest, lebih bagus mereka menunggu dibanding mereka yang tidak mendapatkan Quest sama sekali
Warrior laki-laki tadi menatap ke arah Shi Feng dengan hati-hati, semua orang kini tergila-gila untuk mencari sebuah Quest. Tapi ada seseorang yang mengatakan kalau dia tidak membutuhkan Quest? Bahkan seorang hantu tidak akan mempercayainya.
“Jujur, Aku benar-benar kemari bukan demi mengambil Quest,” Shi Feng menatap ke Warrior laki-laki tadi. Dikira bahwa Shi Feng datang untuk menyelip barisan panjang, Shi Feng pun membalasnya dengan senyuman. “Ku sarankan sih, lebih baik kau menerima Quest dari tempat lain. Tidak ada gunanya menunggu lama disini”.
“Nggak guna? Banyak orang kok yang berhasil mendapatkan Quest setelah mereka keluar dari Balai Kota.” Setelah yakin bahwa Shi Feng tidak niat menyelip barisan, Warrior laki-laki tadi lega. Dia sudah mengantri selama 10 menit, dan dia tidak mau ada satu orang pun yang menyelip. Akan tetapi, mendengar nada percaya diri Shi Feng, membuat dia penasaran akan perkataan Shi Feng tentang menunggu disini itu tidak ada gunanya.
Shi Feng hanya tersenyum tipis, dan mulai mengganti topik.”Sepertinya kau bukan orang yang jahat. Aku akan mengatakan padamu cara yang bagus. Bunuhlah monster-monster yang ada di luar sana. Masa depanmu lebih cerah ketimbang menunggu disini.”
“Tidak mau. Terlalu banyak monster di Hutan, Lagian sudah banyak player disana, aku tidak bisa bersaing dengan mereka. Disini lebih bagus.” Warrior laki-laki tadi menggelengkan kepalanya. Dia tidaklah bodoh. Saat ini, memanglah banyak sekali orang yang berada di luar sana. Dengan hanya bergantung pada skillnya, dia bahkan tidak akan bisa melukai satu monster pun. Jadi lebih bagus dia menunggu disini.
“Itu karena Kau pergi ke tempat yang salah. Jika kau pergi ke tempat dimana monsternya sedikit, tentu saja, tidak ada orang yang akan bersaing denganmu. Dibandingkan dengan area yang penuh dengan monster dan player, efisiensi untuk levelling disana berkali-kali lipat lebih bagus. Tidak hanya itu, kecepatan respawn mereka sangat lambat disana, jadi 1 orang saja pun bisa mengatasi monster-monster itu.” Shi Feng berkata sambil tersenyum.
“Benarkah ada tempat seperti itu?”
Warrior laki-laki tadi sangat tertarik setelah mendengar kalimat Shi Feng. Dia tertarik dengan lokasi tersebut. Dia masih harus menunggu selama sejam lagi untuk bisa mendapatkan Quest dan Hadiahnya juga palingan hanyalah beberapa EXP dan sedikit uang. Apabila dia bisa grind(1) monster selama sejam nonstop, maka EXP yang dia dapatkan bisa saja melebihi dari apa yang Quest berikan.
“Tentu saja ada, ku beri kau harga istimewa, 20 tembaga jika kau ingin tau tempatnya. Jangankan EXP, setelah grinding monster selama sehari, material yang bisa kau dapatkan harganya bisa melebihi 40 Tembaga. Dan jika kau beruntung,kau bisa untung lebih banyak lagi jika ada sebuah Equipment yang jatuh.” Shi Feng berjalan mendekat ke arah Warrior laki-laki dan berbisik di telinganya.
“Kau tidak berbohong kan?” Warrior laki-laki menatap ke arah Shi Feng dengan penuh keraguan. Apabila itu benar-benar ada, level dia pasti akan melewati player-player lain. tapi 20 Tembaga tidaklah sedikit. Monster-monster di dalam God’s Domain langka sekali menjatuhkan uang ataupun Equipment, jadi uang Tembaga sangatlah berharga.
“Jika kau tidak percaya padaku. Kau bisa memberi 10 koin Tembaga terlebih dahulu. Kau akan percaya jika kau sampai pada tempatnya. Jika benar-benar ada, maka kau bisa memberi sisanya lagi setelah itu. Aku mengatakan ini karena kulihat kau adalah orang yang baik. Lupakan sajalah, jika kau tidak percaya padaku.” Shi Feng berbalik dan bersedia pergi.
Shi Feng tidak akan melakukan ini apabila dia memiliki uang. kemungkinan terburuknya, dia harus menggunakan metode lain untuk mendapatkan uang.
Setelah beberapa langkah, Shi Feng dihentikan oleh Warrior laki-laki tadi.
“Mas Pro, tunggu sebentar, ayo kita bicarakan lagi, depositnya hanya 10 Tembaga kan? ini, ambilah. Aku percaya kalau Mas Pro tidak akan menipuku.” Warrior laki-laki tadi pun tersenyum tulus, dan memberikan 10 Koin Tembaga pada Shi Feng.
“Melihat kemampuanmu, akan aku berikan kau tempat yang bagus. Walaupun tempatnya agak jauh, disana hanya ada seorang Kurcaci Hijau Level 0 bertipe Mage. Defensenya rendah, dan respawnnya cepat. Kemungkinan uang jatuh ketika monsternya dibunuhpun sangat tinggi. Seorang Berserker sangat bagus untuk grinding disana.” Shi Feng memberikan lokasinya kepada Warrior laki-laki itu setelah mengambil 10 Koin tembaga tadi.
Si Warrior sangat lega setelah mengetahui kalau Shi Feng sangat paham soal Monster Buas, sampai-sampai mengetahui kemungkinan untuk mendapatkan uang. Dia tidak pernah membayangkan untuk bertemu dengan seorang ahli God’s Domain. Bukan hanya sekedar Ahli, Shi Feng mungkin saja seorang Beta Tester. Si Warrior pun menjadi sangat senang ketika dia memikirkan kemungkinan tersebut.
“Mas Pro, apa kau tau lokasi dimana aku bisa mendapatkan buku skill bagi Berserker? Akan sangat susah untuk bertarung melawan Monster jika hanya mempunyai 1 buah skill.” Si warrior mulai terbiasa dengan Shi Feng sekarang, Bahkan menganggap Shi Feng sebagai atasannya.
“Boleh-boleh saja jika kau ingin tau, tapi kau harus bayar 2 Silver,” Shi Feng tersenyum. Siapa juga yang mau memberikan informasi berharga segera setelah percakapan pendek? Shi Feng tidak mau mengatakannya kecuali diberi uang.
Si Warrior pucat seketika ketika mendengar harganya. 2 silver setara dengan 200 Tembaga, Bahkan Guild-guild biasa saja tidak memiliki uang sebanyak itu.
“Mas Pro, ayo saling add sebagai teman. Aku Lonely Snow. Aku akan menelponmu jika uangnya sudah ada.” Si Warrior mengirim Shi Feng permintaan pertemanan.
“Baiklah.” Shi Feng menerima permintaan Lonely Snow.
“Kalau begitu aku pergi membunuh monster dulu, Mas Pro. Akan kukirimkan 10 Tembaga lewat email segera setelah aku punya uangnya.” Lonely Snow pergi dengan hati yang senang, meninggalkan barisan panjang dan menuju ke lokasi Grinding.
Segera setelah Shi Feng memiliki uang, Dia berjalan menuju Toko buah di samping Balai Kota.
“Bos, tomat ini berapa ya?” Shi Feng bertanya sambil memegang tomat merah yang sudah masak.
Buah dan Sayuran bisa membantu untuk memulihkan HP dan MP. Rasanya juga enak. Kekurangannya adalah kecepatan pemulihannya yang buruk. Normalnya, player tidak akan membelinya. Apalagi ketika uang merupakan masalah utama. Membeli buah dan sayuran hanyalah buang-buang uang saja.
“2 Tembaga per satu biji”
“Berikan 10 buah”
Shi Feng membayar 10 Tembaga. Dia berjalan ke arah Balai Kota setelah membeli 10 tomat.
“Hey, antre woy. Nggak liat apa yang lain pada ngantre?”.
“Kau yang disana, apa yang kau lakukan? Apakah kau tidak melihat orang-orang pada antri di belakang?”
Para player di dalam barisan mulai marah ketika melihat Shi Feng menyelip antrian berjalan menuju ke arah Walikota. Jika mereka tidak akan dipenjara, mereka pasti sudah membunuh Shi Feng sejak tadi.
“Maaf, tapi aku kemari tidak untuk mengambil Quest. Aku kemari hanya untuk melihat-lihat.” Shi Feng tersenyum ke arah player, dan berbalik menghadap ke arah Walikota yang gendut.
[Cross] (Elite, Ramah)
Level 15
HP 2400/2400
MP 1500/1500
Tidak ada satupun yang bisa mengalahkannya pada tahap ini. Bahkan jika dengan sebuah tim.
Sesudah itu, Shi Feng mengambil Tomat masak, dan menggigitnya.
“Wah, Dia makan Tomat!! Satu biji itu bernilai 2 Tembaga! Sultan Cuk!”
Player lain tidak mengerti apa yang dilakukan Shi Feng. Dia datang ke Balai Kota hanya untuk makan Tomat. Apakah dia mau pamer ?
Setelah menggigit setengah, tiba-tiba Shi Feng melempar tomat itu ke arah wajah Walikota.
Tomat itu jatuh tepat diwajahnya memancarkan cairan merah keseluruh tubuhnya.
System: hubungan Cross terhadapmu menurun sebanyak 100 poin.
Tidak puas, Shi Feng mengambil tomat lagi dan melemparnya ke arah Cross.
“Munafik! Gendut! Tukang Hisap Darah! Kau tidak pantas jadi Walikota!”
Shi Feng terus mengutuk sambil melempar tomat. Dan hubungan Cross Terus menurun. Tubuh Cross berubah menjadi merah, Cairan tomat tadi mengalir kebawah menutupi tubuhnya. Dengan expresi marahnya, pandangan tersebut menjadi lucu.
Meskipun begitu, tak ada satupun yang tertawa. Malah sunyi. Para player lain membuka mulutnya dan tercengang melihat aksi Shi Feng.
Hanya 20 menit setelah God’s Domain dibuka, ada seorang player yang berani untuk menyerang NPC, bukan sembarang NPC, tapi seorang Walikota, Boss di area pemula.
Orang ini sudah gila! apakah dia tidak takut dipenjara sampai mati?
Apa dia sudah tidak mau lagi tinggal di Red Leaf Town?
Walaupun kau ingin membalas dendam pada masyarakat caranya bukanlah seperti ini.
Ketika para player berharap para Penjaga untuk menangkap Shi Feng atau Si Walikota membunuh Shi Feng, semua itu sama sekali tidak terjadi.
Tidak ada yang tau kalau mengutuk NPC tidak dianggap sebagai sebuah serangan. Karena itu tidak ada satu Penjaga yang menangkap Shi Feng. Aksi Shi Feng hanya akan membuat NPC membencinya sampai mati dan dia tidak lagi dapat mengambil Quest darinya.
Setelah tomat terakhir Shi Feng jatuh di wajahnya, hubungan Cross dari Ramah berubah menjadi Musuh. Level Cross berubah menjadi tanda tanya dan simbol kuning NPC nya berubah menjadi merah.
“Serangga Cunguk!! Ku kirim kau ke neraka!!”
Cross yang penuh dengan cairan merah berteriak dan menyerang Shi Feng.
(1) grind adalah istilah dimana player membunuh monster di tempat yang sama terus menerus demi level up atau mencari item dan material selama waktu yang tidak di tentukan.