Ancient Strengthening Technique - Chapter 1855
Chapter 1855 – Taichi Cloudhand, Keseimbangan Antara Lembut dan Tangguh
Selama ini, Qing Shui memperhatikan dari samping. Dia mengamati pria sopan dan dewasa yang bisa memiliki anak perempuan seperti Sheng Jun.
“Jun’er, Biao’er sangat menyukaimu. Aku meyakinkan mu bahwa dia mencintaimu dari hatinya. Aku sangat berharap kau dapat menemukan kebahagiaan” Pria yang sopan itu memandang Sheng Jun saat dia menjelaskan perlahan. Jauh di lubuk hatinya, dia tidak terlalu bahagia.
Tidak ada ayah yang ingin melihat putri mereka tidak bahagia, tetapi banyak hal di luar kendalinya. Jika bukan karena dia tidak punya cara, dia takkan menyetujuinya.
Klan aristokrat juga akan memiliki hal-hal tak berdaya yang harus mereka hadapi. Akan selalu ada klan yang lebih kuat dari klan mereka. Oleh karena itu, satu-satunya hal yang dapat mereka lakukan adalah terus mendaki.
“Tapi aku tidak menyukainya. Aku tidak ingin menikah dengannya” Sheng Jun berkata dengan lembut.
Dia adalah kebanggaan klannya. Seiring berjalannya waktu, prestasinya pun tak ada batasnya. Pada satu titik, pria yang sopan itu juga berpikir bahwa dia bisa menjadi pilar kekuatan klan. Sayangnya, Heaven Star Immortal Sect bukanlah sekte yang bisa mereka ganggu. Apalagi mereka juga sangat berhutang budi pada sekte yang telah menyelamatkan seluruh klan mereka sebelumnya.
Pernikahan itu ditetapkan sebelum Sheng Jun lahir, oleh karena itu, tidak bisa dianggap sebagai skema. Sebaliknya, ini lebih merupakan kebetulan. Tetapi terlepas dari apa itu, karena itu adalah sesuatu yang sudah ditetapkan, bahkan jika mereka bermaksud untuk menarik kembali kata-kata mereka, pria ini tidak memiliki ide sedikit pun tentang bagaimana melakukannya. Liancheng Biao telah mengatakan bahwa dia takkan menikahi orang lain kecuali Jun’er.
Liancheng Biao adalah jenius dari Klan Liancheng. Meskipun dia bukan putra tertua, dia memegang posisi unik di Klan Liancheng. Dia sangat dihormati oleh para senior klannya. Oleh karena itu, hal-hal yang dia katakan masih memiliki bobot tertentu.
Sebenarnya, Liancheng Biao sudah menikah dengan beberapa wanita. Tapi dia masih mengatakan sesuatu seperti dia takkan menikahi siapa pun kecuali Sheng Jun. Jika Qing Shui tahu tentang itu, dia akan berpikir bahwa pria ini bahkan lebih tak tahu malu daripada dirinya.
“Apa kau benar-benar ingin membuat orang lain kehilangan kepercayaan pada ayahmu? Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mencocokkan anak-anak mereka dengan separuh lainnya. Perasaan bisa dipupuk begitu kalian menikah. Setiap orang memiliki takdir dan tanggung jawabnya sendiri. Terkadang, kau tidak bisa melakukan apa pun yang kau inginkan. Di dunia ini, setiap orang pasti menghadapi situasi yang tidak berdaya. Kita hanya harus beradaptasi dengannya” Pria sopan itu menatap Sheng Jun dan berkata dengan lembut.
“Sebagai seorang ayah, tidak masalah jika kau menggunakan kebahagiaan putri mu untuk keuntungan mu sendiri, saat kau memutuskan untuk melakukan ini, kau telah kehilangan gelar mu sebagai ayah yang baik. Kau gagal sebagai seorang ayah, atau lebih tepatnya, kau tidak cocok untuk menjadi ayah” Pada saat ini, Qing Shui mengungkapkan senyum tipis.
Kata-kata Qing Shui sangat tidak terduga. Banyak orang tidak memandang Qing Shui sebagai orang penting. Mereka mengira dia hanya pelayan Sheng Jun. Tidak peduli seberapa tampan dia, ketika di depan Sheng Jun, penampilan tampan belaka tidak dianggap sebagai aset penting.
“Siapa kau? Hak apa yang kau miliki bicara di sini?” Liancheng Biao memandang Qing Shui dan berkata dengan nada sombong.
“Tidak peduli siapa aku. Seorang pria tidak dianggap sebagai pria ketika dia menuntut dan memaksa orang untuk membalas segala macam kebaikan. Apa kau setuju dengan apa yang ku katakan?” Qing Shui mengalihkan pandangannya ke Liancheng Biao. Dia tidak memiliki perasaan yang baik pada pria yang tampak tergila-gila pada cinta.
Biasanya, masih ada beberapa hal baik tentang orang yang tergila-gila. Namun, dalam kasus pria ini, tidak masalah apakah dia tergila-gila atau tidak. Sangat sulit bagi siapa pun untuk memiliki perasaan yang baik padanya dengan bagaimana dia berperilaku saat ini.
“Pernikahan kami sudah ditetapkan sejak lama sekali. Kau pikir kau siapa? Satu kata lagi dan aku akan membunuhmu” Liancheng Biao sepertinya menyimpan banyak dendam terhadap Qing Shui. Jika bukan karena Sheng Jun, dia kemungkinan besar akan mencoba melenyapkannya.
“Tidak. Aku tidak berpikir bahwa kau mampu membunuh ku. Oh, satu hal lagi, dia takkan pernah menikah denganmu. Biarkan aku jujur dengan mu, kau tidak cocok untuknya. Aku ingat sebuah pepatah, kupikir itu seperti ‘kodok yang bernafsu pada daging angsa’.” Qing Shui berkata dengan nada acuh tak acuh.
“Siapa kau? Hubungan apa yang kau bagi dengan Saudari Jun?” Liancheng Biao dengan hati-hati menyelidiki Qing Shui kali ini. Dia merasa bahwa pria ini bukan hanya anak nakal biasa.
“Kami adalah teman yang sangat baik” Qing Shui tersenyum jauh di lubuk hatinya. Tidak disangka pria ini sudah mulai kehilangan ketenangannya.
Kata-kata Qing Shui membuat Liancheng Biao semakin kesal. Jika Qing Shui memberitahunya bahwa dia adalah pacar Sheng Jun, dia mungkin takkan diyakinkan olehnya. Dia juga takkan marah karena dia tahu Sheng Jun takkan begitu saja berkomitmen pada seorang pria dengan mudah.
Tetapi jika mereka adalah teman yang sangat baik, dia malah akan merasa tidak aman tentang hal itu. Teman, terutama sahabat, antara pria dan wanita. Kemungkinan mereka menjadi pasangan sangat besar.
“Aku tidak ingin terus bicara denganmu. Melihat bahwa kau adalah teman Saudari Jun, saran terbaik ku untuk mu adalah pergi sejauh mungkin. Aku tidak ingin melihatmu dekat dengan Saudari Jun lagi” Mata Lian Chengbeo terlihat sangat dingin.
Jauh di lubuk hatinya, Qing Shui menyadari bahwa pria ini sudah berencana untuk membunuhnya. Apa yang dia katakan barusan adalah untuk didengar Sheng Jun. Terlepas dari apakah dia pergi atau tidak, dia akan tetap membunuhnya.
Secara alami, Qing Shui takkan takut dengan kata-kata Liancheng Biao. Dia tersenyum, “Mengapa aku harus pergi? Tempat ini memiliki pemandangan yang indah. Tidak hanya itu, aku juga memiliki seorang wanita cantik untuk menemani ku, minum dengan ku dan juga mengobrol riang dengan ku. Apa lagi yang bisa diminta dalam hidup?” Qing Shui tersenyum dan mulai mengoceh beberapa omong kosong.
“Kau yang memintanya. Jangan salahkan aku untuk apa pun yang mungkin terjadi. Paman Sheng, kuserahkan bocah ini padamu” Liancheng Biao tersenyum dan menatap pria paruh baya yang sopan.
Ketika Qing Shui mendengar apa yang dia katakan, dia sedikit menyipitkan matanya. Liancheng Biao memang orang yang jahat. Untuk berpikir bahwa dia akan meminta ayah Sheng Jun untuk menanganinya. Ada alasan yang sangat dalam di baliknya.
Pria yang sopan juga tidak menolaknya. Dia mengangguk dan perlahan mendekati Qing Shui. Dia tersinggung oleh Qing Shui ketika Qing Shui mengatakan bahwa dia gagal sebagai seorang ayah.
“Ayah, dia temanku” Sheng Jun berdiri di depan Qing Shui.
“Apa kau seorang pria yang bersembunyi di balik punggung wanita?” Pada saat ini, Liancheng Biao berkata dengan nada sarkastik.
Qing Shui tersenyum dan berkata, “Apa lagi yang bisa dilakukan anak yang lemah selain bersembunyi di balik orang dewasa? Maju dan lawan aku jika kau berani”
Meskipun Qing Shui tidak terlalu pandai berdebat dengan orang lain, dia juga takkan menderita kerugian semudah itu. Dia tahu satu prinsip, ketika berdebat dengan seseorang, dia harus menjaga sikap yang baik. Dia tidak boleh kehilangan ketenangannya. Tujuan utama dari argumen verbal justru untuk membuat marah pihak lawan.
Entah bagaimana, kata-kata Qing Shui masih berhasil memberikan pengaruh. Liancheng Biao memandang Qing Shui dengan ekspresi yang sangat tidak sedap dipandang, “Karena kau sangat mencari kematian, biarkan aku membantumu mewujudkannya!”
Pada saat Liancheng Biao selesai berbicara, dia segera menyerang Qing Shui. Dia tidak repot-repot mengatakan apa pun pada ayah Sheng Jun.
Qing Shui melangkah ke depan Sheng Jun dan berkata sambil tersenyum, “Sebagai seorang wanita, kau tidak boleh berdiri di depan pria sepanjang waktu, meskipun kau mungkin memiliki tubuh yang sangat indah”
Pada saat dia selesai berbicara, Qing Shui juga menyerang Liancheng Biao. Dia tidak tahu persis seberapa kuat Heaven Star Immortal Sect, dia juga tidak tahu apakah dia bisa menjatuhkan orang-orang di depannya. Meskipun mencapai tingkat kekuatan tertentu, masih banyak misteri yang menunggu untuk diungkap.
Sheng Jun membuka mulutnya tapi tidak mengatakan apapun. Terkadang, kata-kata yang diucapkan pria ini cenderung membuatnya terdiam dan kesal. Dia tidak tahu persis harus berkata apa.
Sosok Qing Shui sedang menyerang tepat menuju Liancheng Biao. Karena lawannya tidak bersenjata, dia juga memilih untuk tidak mengeluarkan senjata apapun. Dia memutuskan untuk menghadapi junior generasi kedua yang sombong dari klannya dengan kekuatannya saat ini. Sebenarnya, Liancheng Biao seharusnya lahir setelah beberapa generasi. Tetapi dalam inkarnasi sebelumnya, itu masih disebut generasi kedua.
Cloudhand!
Taichi Cloudhand dari Qing Shui adalah campuran dari kelembutan dan ketangguhan. Dia mampu melawan serangan lembut dan juga serangan keras. Ketika Liancheng Biao mengacungkan tinjunya, dia merasa seperti baru saja meninju tumpukan besar bunga. Sangat tidak nyaman.
Dan tepat pada saat ini, zat yang seharusnya terasa selembut bunga tiba-tiba berubah menjadi zat yang sangat padat dan menyembul keluar seperti pegas. Itu berubah dari sesuatu yang sangat lembut menjadi salah satu bahan terkuat di dunia. Energi yang dilepaskan terasa seperti tsunami.